Senin, 26 Januari 2015

Pacaran Itu Gak Membosankan, Kita yang Membosankan

Masih jomblo? Masih? Gak sedih? Cuma sekedar nanya itu doang.

Terima kasih sekali lagi buat pembaca setia dari #forumgalau ini. Banyak respon positif tentang postingan sebelumnya, seperti :

“Hapus gak postingannya? Delcont juga ni..”

Eh. Salah. Maksudnya kayak gini :

·      Bagus deh postingannya, makin ganteng aja deh penulisnya…
·      Ganteng amat deh penulisnya, mama aku cari menantu penulis lho..
·      Yok, nikah..

Iya, kira-kira begitulah isi komentar tentang postingan kemaren. Seharian kemaren, resmi handphone aku getar-getar terus. Terima kasih sekali lagi.

Salah satu pembaca setia #forumgalau ini, ada yang ngasih saran biar judul postingan selanjutnya dibahas masalah “Pacaran yang membosankan”. Yaudah, di postingan kali ini aku akan membahas mengenai “Cara menggunakan sabun yang baik”. Eh, maksudnya, “Pacaran itu gak membosankan, kita yang membosankan”. Judulnya panjang? Biarin. Namanya juga blog pribadi. Ya bebas lah.

Pembaca yang gak mau disebutkan namanya ini minta aku membahas ini sebenarnya ada alasan yang jelas. Dia udah pacaran 3 bulan tapi pacarannya datar doang. Katanya sih, gak ada topik yang mau dibahas lagi. Gitu sih, katanya. Dia juga bilang, namanya harus disamarin. Oke, langsung kita beri aja dia nama Jacob August Muller Benadio Angelica Noer. Atau disingkat Jamban.

Kayaknya bentar lagi blog ini ganti nama jadi [pengakuan tergalau dot com] deh.

Oke. Jadi gini, Mban. Aku ngerti permasalahannya dimana. Sebenarnya, pacaran itu adalah tahap dimana kita bisa kenal dan mengerti sifat pasangan masing-masing. Dari tahap pacaran ini juga lah kita bisa tau, pasangan kita itu cuek, pasangan kita itu perhatian atau lain sebagainya. Langsung aja kita masuk ke pokok permasalahan. Bukan cuma satu atau dua pasangan yang merasakan kebosanan sewaktu pacaran, tapi hampir semua pasangan pernah mengalami. Bukan #forumgalau namanya, kalau penulis yang keren ini gak bisa kasih solusi, berikut adalah solusinya :

1.   Jangan bersikap terlalu posesif

Posesif atau mengekang adalah sifat yang paling dibenci dalam suatu hubungan. Setidaknya, kepercayaan harus dilandasi dalam suatu hubungan. Kalau pacar lo foto berdua sama lawan jenis terus gandengan tangan, santai aja. Kalau pacar lo kepergok jalan berdua sama selingkuhannya, santai aja. Kalau pacar lo akhirnya nikah sama selingkuhannya, mati aja lo. Intinya adalah, jangan pernah boker ketika belum lepas celana.

2.   Bahas topik yang out of the box

Membahas topik yang itu-itu aja pastilah akan timbul rasa kebosanan. Coba keluarin topik yang hangat dan bisa dibahas berdua bareng pacar serta coba keluar dari zona nyaman sekali-sekali. Misalnya, percakapan yang keluar dari zona nyaman :

“Sayang, didalam mesin foto copy ada orangnya yaa?”
“Kok kamu tiba-tiba nanya itu?”
“Aku bingung nih. Kok mesinnya besar banget?”
“Iya nih. Aku juga bingung.”
“Ih. Kita sama-sama bingung. Sayang kamu.”
“Sayang kamu juga. Muah muah muah.”

Kayaknya percakapan orang yang IQ nya udah gak ada lagi dengan orang pacaran beda tipis yaa.

3.   Buat permainan yang bisa dilakukan bareng pasangan

Buatlah suatu permainan yang bisa dilakukan berdua agar bisa meningkatkan keromantisan dalam suatu hubungan. Banyak permainan yang bisa dilakukan agar menambah keserasian dengan pasangan. Contoh permainan yang bisa dilakukan bareng pasangan : Sabung ayam, domino, siji, remi dan masih banyak lagi. Oke. Bercanda. Coba aja permainan yang bisa menimbulkan rasa penasaran dan tantangan dalam bermain. Cobain aja Truth or Dare. Kalian bisa main sambil nanya apa aja sih sifat dari lo yang gak disukai pasangan. Permainan ini bisa sekalian intropeksi diri gitu. Lah? Tumben saran aku benar?

Pacaran itu semacam komitmen. Kalau gak siap untuk komitmen, jangan pacaran. Kalau mau main-main, ke taman kanak-kanak aja. Bosan itu wajar. Banyak kok cara supaya pacaran itu lebih berwarna. Komunikasi itu nomor 6. Nomor 1-5 tetap rukun Islam. Setidaknya buktikan kalau dalam suatu hubungan, kita gak berjuangan sendiri. Dalam satu hubungan, ada 2 orang, keduanya harus saling menopang. Kalau satu orang doang yang berjuang, coba lo tanamin kalimat:  

“Berjuang sendiri? Ini hubungan atau ujian susulan?”



“BANG, SARANNYA SIH BAGUS. KOK BISA PUTUS SIH KEMAREN?” – Andrew Garfield, 23 tahun, Makassar.

Kok masih ada aja sih pertanyaan kampret kayak gini? Oke, supaya gak menimbulkan persepsi dari khayalak ramai. Jadi, gini…

Eh, tunggu bentar. Postingannya udah kepanjangan nih. Aku gak mau postingan kali ini jadi e-book. Jadi udahan yaa. Salam galau!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar