Rabu, 17 April 2013

The First Series Vino dan Nicky (Kamu Lucu deh Kayak Silverqueen)


 Pagi ini aku terbangun dengan tiga alarm sekaligus. Mungkin kalian berfikir aku ini rajin tapi aku emang anaknya susah dibangunin. Yak, dan yang lebih senangnya aku di pagi ini dikarenakan Cindy sms ke hp aku. Bunyi sms nya kira-kira seperti ini, "Selamat pagi ya, have a nice day :)". 


 Cindy adalah teman les bahasa Inggris dan salah satu gebetan yang aku incar sejak negara api menyerang. Orangnya cantik, pintar dan yang lebih mengagumkan dia itu orangnya ramah banget. Aku jadi ingat pertama kali kenal dengan dia, saat itu niatnya mau ngelempar tip-ex kearah kawan, eh taunya malah kena kepala Cindy. Dari situ kemudian berlanjut deh. Memang tu tip-ex membawa keberuntungan. Persis sinetron FTV ya cara perkenalannya -__-.

 Aku langsung bergegas menuju sekolah. Aku bersekolah di salah satu SMA favorit di Pekanbaru. Tepatnya SMA 69 Pekanbaru. Jam udah menunjukkan pukul 7. Mampus deh, gumam aku dalam hati. Aku langsung menggeber kekuatan motorku dengan tenaga 2000 tenaga semut. 

 Memang mungkin di pagi ini aku diberkahi keberuntungan, pagar sekolah ternyata belum ditutup. Aku langsung lari menuju kelas yang terletak di sudut sekolah. 

Nicky : Dari mana aja? Jam segini baru kelihatan.
Vino : Nah, itu dia masalahnya, aku memang bangunnya pagi. Tapi aku terpesona dengan sms Cindy. Sampai lupa waktu deh..
Nicky : Cindy? Siapa tu?
Vino  : Gebetan baru..
Nicky : Oh...

 Nicky. Begitulah namanya, singkat, padat dan kalau UN pastinya dia terus yang cepat selesai ngisi biodata. Bisa dibilang dia adalah sahabatku sendiri. Kami sekelas dari SD loh. 

"Nik, pulang sekolah temenin aku ke mall dong. Aku mau nyariin hadiah buat Cindy"
"HAHAHA. Aku temenin deh.."

 Aku pun janjian pergi dengan Nicky. Tepat jam 5 sore kami pun udah sampai di mall. Oh iya lupa, kami itu akrab banget. Mungkin kalau orang yang gak tau, bisa dibilang kami pacaran. 

 Memilih hadiah buat perempuan itu susah. Kita harus mempertimbangkan kualitas dan kuantitas dari barang tersebut. Belum lagi kita harus bisa menyenangkan hati si cewek dengan hadiah tersebut. Bagi aku sih, harga itu gak masalah yang penting murah..

 Tanpa meminta pertimbangan dari Nicky, hati aku tertuju pada sebuah boneka Teddy Bear. Aku langsung ngambil dan nyuruh langsung dibungkus aja.

"Udah ketemu nih nik, makan dulu yuk. Aku traktir deh.."
"Memang dasar, asal ada maunya aja dibaikin aku nya.."
"Hehehe.."

 Kami pun singgah di sebuah restaurant mall tersebut. Nicky memesan lemon tea. Sementara aku memesan capuccino. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.

"Hi, asik ya makannya. Udah punya cewek juga masih aja deketin aku."
"Cin, ini salah paham. Ini Nicky, sahabat aku.."
"Udah lah, mana ada orang selingkuh yang mau ngaku!"
"Aku minta maaf Cin. Kalau kamu udah nganggap aku kayak gitu. Oh iya, ini hadiah yang aku beliin buat kamu"
"Ha? Buat aku? Astaga, aku minta maaf Vin udah nuduh kamu.."
"Aku udah maafin kamu kok. Tapi simpan aja kemarahan kamu buat orang yang benar-benar nyakitin, bukan untuk orang yang menyangi kamu. Nick, kita pulang aja yaa.."
"Vin, tunggu.."
"Bye.."

 Aku pun pulang dengan keadaan lesu setelah ngantarin Nicky. Nicky juga mintaa maaf ke aku karena merasa udah ngancurin hubungan aku dengan Cindy. Tiba-tiba ada sms masuk ke hp- ku lagi..

Nicky : Vin, coba tengok deh ke tas kamu. Aku sengaja masukin coklat ke tas. Aku pernah baca buku, coklat bisa merubah mood menjadi lebih baik loh..
Aku   : Hahaha. Aneh. Tapi, thanks yaa..

 Aku pun menghabiskan coklat yang diberikan oleh Nicky. Aku langsung berfikir. Cinta itu memang seperti coklat, jika kita merasakan cinta yang sesungguhnya maka cinta akan merubah mood kita menjadi lucu, senang dan bahagia. Tapi, jika kita merasakan kebalikannya, maka cinta akan terasa pahit sama seperti kita menyadari kalau coklat yang kita makan sudah habis...

1 komentar:

  1. BACA THE SECOND SERIES-NYA DISINI:
    DENGAN SUDUT PANDANGNYA SI NICKY

    http://www.septian-arifandi.com/2013/04/the-second-series-vino-dan-nicky.html

    BalasHapus