Selasa, 14 Mei 2013

Dream


Aku terbangun dari tidur. Entah angin apa yg bisa membangunkan dari tidur siangku ini. Aku terpaku di depan jendela kamar. Mencoba mengingat setiap kejadian lucu yg ada di alam mimpi. Ini sungguh aneh, aku berjumpa dengan dia hanya dua kali di sekolah dan dia langsung terseret di alam mimpiku dan menjadi pusat perhatian di otak ini.


Mungkin melalui alam mimpi kau mencoba meyakinkan padaku bahwa hanya kau lah yg terbaik untukku. Namun semua berkata lain. Di alam mimpi juga kau meyakinkanku hanya tawamu yg bisa mengalihkan diriku dari rutinitas yg ku jalani. Tapi karena kelemahan ku juga lah yg membuatmu lepas dari ku. Di alam mimpi kau meyakinkan diriku bahwa hanya kau lah penyemangat pagi di awal aktivitasku. Yak, karena kesalahan terbesar ku jugalah kau pergi dari ku.

Aku pun menyadari bahwa kehadiranmu, tawamu dan senyumanmu di mimpiku tadi hanya penyemangat darimu agar aku bisa melepaskanmu seutuhnya. Sungguh ini lebih nyesak ketimbang nungguin server internet yg lagi nge-down. Oke serius!

Kita bersenda gurau dan kembali pada masa dimana kita selalu membagi suka dan duka secara bersama. Kau duduk disampingku dan menjewer telinga ini, lalu berteriak keras “Aku cinta kamu..” Kau pun tersenyum simpul. Senyuman ini yg mungkin tak kan pernah bisa dilupakan oleh orang yg melihatnya.

  Detail mimpi ini sungguh sangat luar biasa. Kau tersenyum kepadaku, menggandeng erat tangan yg kaku ini karena engkau tiba-tiba kembali padaku dan alunan tawamu yg khas kembali terdengar di telinga. Aku sungguh rindu masa itu. Jika aku boleh tinggal di alam mimpi dan mengulang kisah dengamu aku siap dan berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi. Jika boleh aku mengucapkan sesuatu, aku hanya ingin mengucapkan dua kata saja “Aku menyesal”..



Turut Menyesal,



Dicka Wisnu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar