Selamat pagi,
siang atau malam. Tergantung publish-nya kapan.
Apa kabar semuaaaa? Ehem. Udah lama juga gak nge-blog lagi. Tapi
tenang, buat yang rindu tulisan aku, selama satu bulan selama bulan Januari
2017, di instagram @DTriandana, aku buat cerita bersambung di sana. Judulnya
Rian & Putri. Kenapa nulis di instagram? Soalnya lagi ikut event
#30haribercerita. Sekalian ngasah kemampuan buat dikejar deadline. Jadi,
silahkan dinikmati ceritanya!
Mumpung sekarang lagi liburan? Gimana liburannya? Menyenangkan?
Atau keingat mantan? Selama liburan, aku juga bikin list kegiatan liburan.
Seperti ini:
Berhubung sekarang aku mulai menyukai serial drakor, jadi sekarang
sedang gencar buat marathon film deh. Menonton film itu emang paling pas
ditemanin sama makanan ringan apalagi yang lebih spesial ditemanin sama pacar
terus disebelahnya ada selingkuhan. Nikmatnya hidup. Tapi ada beberapa hal yang
paling dibenci sama penikmat film, yaitu spoiler. Menurut aku pribadi, spoiler
itu adalah kegiatan yang paling mengganggu dan menjengkelkan karena udah
menyinggung sedikit atau keseluruhan bagian konflik atau ending dalam suatu
karya (baik itu film, buku, komik atau pun sebagainya).
Serial drama korea punya beberapa episode untuk sampai ending.
Satu hal yang paling menjengkelkan, beberapa orang meng-unggah (foto atau video)
scene terbaik dalam satu episode hanya untuk sekedar memamerkan kalau udah
nonton drama tersebut. Aku kasih contoh di bawah:
A: Aduh, ini
pemeran utama di eps 543 beneran mati ditusuk pakai tusuk gigi nih? *kasih pic
scene si pemeran utama tertusuk tusuk gigi*
ATAU
B: Suka
banget sama dialog mereka. *kasih pic percakapan pemeran utama dari menit 1
sampai menit 60*
Si spoiler ini biasanya sengaja atau gak sengaja memberikan review
dengan mencantumkan 'isi' cerita dalam suatu film tersebut. Sengaja atau gak, spoiler
itu sungguh merusak esensi 'penasaran' dalam suatu film. Aku tegaskan sekali
lagi, spoiler itu jauh berbeda dengan review. Ini aku kasih contoh di bawah:
REVIEW:
A: Gimana sih
film yang barusan kau tonton?
B: Filmnya
bagus. Alur dalam filmnya teratur. Menjelaskan semua pesan di cerita. Tapi
bagian komedi di film nya kurang. Ya kira-kira begitulah.
SPOILER:
A: Gimana sih
film yang barusan kau tonton?
B: Filmnya
bagus. Tapi pemeran utama cowoknya bakal nikah siri sama sutradara. Terus
dadanya ketembak sama tusuk gigi. Nah, terus kan bla bla bla.
Ada sih
beberapa penikmat film, baru mau nonton film kalau alurnya udah dikasih tau duluan
sama teman. Tapi tolong jangan menyamaratakan semua, gak semua orang, mau
dikasih tau konflik atau bahkan ending dari suatu film.
Mungkin aku cuma kasih contoh sedikit betapa geramnya sama hal yang
berbau spoiler. Ada beberapa kegiatan lain yang mungkin mengganggu selain
beberapa hal yang aku cantumin di atas, update video ke social media saat lagi
nonton di bioskop. Semua orang tau kamu lagi nonton itu. Terus? Orang lain yang
buka socmed kamu, secara gak langsung menghilangkan sedikit rasa penasaran
terhadap film tersebut. Syukur-syukur videonya gak nyentuh adegan konflik atau
ending film, kalau iya? Belum lagi orang yang nonton di bioskop barengan sama
kamu. Segala aktivitas yang berhubungan dengan handphone, sangat mengganggu di
dalam ruangan saat sedang menonton film. Ayo renungkan, berapa banyak dosa
mengganggu orang lain? Super sekali. Pesan moralnya dapat.
Dear, para spoiler. Aku benar-benar gak peduli apa yang udah
kalian tonton. Kalian bisa saja memberikan pandangan. Sekali lagi, bedakan
review dengan spoiler. Tolong, gak semua orang mau melihat atau mendengar
'ke-sok-tahu-an' konflik atau ending yang kalian bocorkan. Kami penikmat film
juga mau merasakan 'penasaran' dalam menikmati suatu karya orang lain. Terima
kasih.
Dari dulu udah gatal pengen nulis tentang spoiler sih. Tapi
puncaknya beberapa hari ini, bertebaran spoiler film di mana-mana. Yaudah deh,
aku mau pacaran dulu. Sekian postingan kali ini. 4x4=16, sempat gak sempat ayo
pacaran. Muah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar