Selamat
malam, Indonesia!
Nasionalis
banget kalau ditambahin kata "Indonesia" di belakang kalimat.
Pada postingan kali ini, aku bakal umumin berita gembira sama alasan
kenapa sih aku nulis postingan berbau "politik" kemaren. Nah, kita
masuk aja ke kabar gembira. Naskah cerita mini yang aku kirimin bakal
dibukukan. Tepuk tangan yang paling meriah. PROK!
Aku bakal ceritain dikit kenapa aku ikut lomba nulis cerpen itu. Jadi,
pas lagi nunggu buat masuk kelas, teman aku, Eva Erisa, datang terus ngasih
tau, "Dik, hutang kemaren belum bayar..". Eh bukan gitu, tapi dia
bilang, "Dik, ada lomba cerita mini gitu terus genre tulisannya bebas.
Ikutan gih..". Terus dia ngasih link lengkap buat ikutan lomba tersebut.
Aku baca ketentuan lombanya. Ternyata tulisannya dibatasi maksimal 700 kata.
Dari segala tulisan yang pernah aku coba, nulis cerita jenis flash fiction gini emang susah. Bayangin
aja, dalam 700 kata, penulis udah harus mikirin konflik beserta solusi konflik
dalam satu cerita. Kalau kita ibaratin, uang bulanan tinggal 5000. Uang itu
harus cukup buat makan selama 3 minggu. Nah. Begitulah kira-kira..
Tanggal 15 Desember kemaren hari pengumuman naskah yang kepilih buat
dibukukan. Pengumumannya di website resmi. Mereka ngumumin sekitar jam 1 siang.
Waktu dimana lagi enak-enaknya tidur siang. Gak sengaja jam setengah 2, kebangun. EH, NASKAH AKU KEPILIH. Secara gak langsung, siklus aku kemaren:
Kebangun
- Ngecek Website - Teriak Senang - Tidur Lagi
Ada rasa bangga juga sih, dari 650-an naskah yang masuk, naskah yang
diterbitin jadi buku sekitar 293 naskah. Masing-masing naskah dibagi ke dalam 5
buku. Se-Indonesia lagi yang ikutan. Puji Tuhan, Alhamdulillah.
Itulah
kabar gembira dari aku, sang penulis ganteng nan imut yang takut kucing.
Berikutnya, alasan kenapa aku nulis hal yang berbau politik di
#forumgalau yang kita cintai ini. Sebenarnya, aku udah lama pengen nulis
tentang politik. Udah lama banget. Aku juga udah resah tentang kondisi Indonesia
yang selalu diberitakan gak jauh dari korupsi dan perbuatan jahat lainnya. Aku resah kenapa Indonesia yang dulu gak mempermasalahkan perbedaan, sekarang
lebih mengkotakkan antara mayoritas dan minoritas. Itu bukan landasan negara
kita. Negara kita itu satu. Bukan satu-satu. NKRI itu harga mati.
Malah jadi serius.
Nah, berhubung kepala aku udah resah dengan itu semua. Aku juga bingung
kemana tulisan ini dituangin. Pada saat yang bersamaan, ternyata ada lomba
menulis yang diadakan oleh KPK bekerjasama dengan komunitas blogger Riau. Tema
nya membahas tentang politik. Yaudah, ikutlah lomba itu. Lomba itu pun
dikasih tau sama teman juga yaitu, Nur Khairati dan Radinal Dwiki. Sungguh, aku ini penulis yang sama sekali buta dengan event besar.
Aku baca persyaratan lombanya, website yang diikutkan postingan
minimalnya harus 20 buah. Aku juga sebenarnya gak mau #forumgalau tiba-tiba aja
mendadak membahas politik. Aku sekarang kan punya 2 website, #forumgalau dan
just complicated story di tumblr. Berhubung, persyaratannya postingan minimal
harus 20 buah. Yaudah, aku tuangin tulisan itu di blog. Isi tumblr aku juga
kebanyakan puisi dan kalimat puitis. Bakal lebih absurd lagi kalau akun tumblr
sendu kayak gitu membahas politik.
Jenis tulisan politik ternyata emang berat lho. Di situ, kita harus
lebih banyak observasi dan harus lebih banyak pengetahuan kasus yang mendalam.
Ya kira-kira begitulah. Setalah nulis postingan kemaren, 3 hari aku gak nulis
lagi. Alasannya, yaitu:
1. Aku udah lama mendam hal-hal yang
berbau politik untuk dituangin ke tulisan. Nah, setelah dituangin semua, lega
bercampur perasaan, "Benar gak ya apa yang aku tulis ini bersifat objektif
terus mewakilin semua kalangan Indonesia?".
2. Jenis tulisan politik suatu yang baru
bagi aku pribadi. Jenis tulisan yang berat dan mengandung observasi dan emang harus
sesuai fakta yang terjadi di Indonesia saat ini.
3. Baterai laptop lagi rusak.
Pengumuman pemenang untuk lomba politik juga diumumin tanggal 15
Desember juga. Tapi pada malam hari dan peserta wajib datang ke MTQ, Pekanbaru.
Yaudah. Aku datang dengan teman, Yogie Alfajar. Sebenarnya mau bawa pacar sih,
cuma lagi LDR. Dia di masa depan, lah aku masih di masa sekarang.
Sewaktu juri naik buat bacain pemenang dan ngumumin judul tulisan yang
menang. IQ aku dan Yogie mendadak turun 5 poin. Judul tulisan yang menang aja
udah berat semua, apalagi isinya. Ya walaupun tulisan aku gak menang kali ini,
setidaknya aku udah nuangin keresahan tentang Indonesia yang selama ini
kesimpan di kepala.
Aku juga bukan orang yang terlalu ambisius sih. Setiap selesai
nulis, aku selalu memiliki ekspektasi standar untuk setiap tulisan yang udah dibuat tersebut.
Kalau dipuji, bagus. Kalau gak, ya gak apa. Tapi aku selalu nulis dengan
"serius" untuk setiap tulisan yang aku buat.
Aku juga bakal nyobain tulisan tentang politik lagi. Tapi palingan cuma
1 tulisan dalam 1 bulan. Kalau ada pembaca yang kurang suka, bisa di-skip
aja. Nikmati postingan galau yang masih banyak lagi!
Sekian postingan kali ini. Dicka Triandana, si penulis tampan nan
romantis yang dicuekin sama mantannya undur diri. Selamat malam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar